Ponorogo,SW_ Sarasehan sosialisasi membangun dan menumbuhkembangkan jiwa kesetiakawanan sosial di masyarakat dilaksana oleh Hj. Atika Banowati, SH anggota komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur dapil IX ( Ponorogo, Ngawi, Pacitan, Trenggalek, Magetan), bersama pengurus Muslimat Cabang Ponorogo.
Hadir dalam kegiatan ini selalu pemateri AKBP Bahrun Nasikin, MA, MH. Hj. Tufi Layli Ketua PC Muslimat NU Ponorogo beserta jajaran pengurus tingkat kabupaten dan kecamatan.
Dalam sambutannya Hj. Atika menegaskan bahwa ini adalah kegiatan solosemiran ( Sosialisasi Lokakarya Seminar dan Sarasehan) murni program DPRD Provinsi Jawa Timur yang melekat kepada pimpinan dan anggota, sedangkan untuk audience terserah dari komunitas masyarakat apa saja.
Dirinya menegaskan bahwa merasa bagian dari muslimat sehingga dibawa program solosemiran ini untuk muslimat dengan harapan bisa meningkatkan sumber daya manusia.
Dengan adanya giat ini harapannya bisa meningkatkan perkembangan manusia, isu strategis di masyarakat. Saling mendapatkan ilmu dan menyerap fenomena di masyarakat. Selain juga memperkuat kolaborasi silaturahmi dengan akademisi narasumber dan masyarakat berbagai komunitas.
” Tidak perlu khawatir atas nuansa politik atau politisasi. Kedepan akan diundang komunitas yang lain. Baik dari bagian muslimat yang lain. Sehingga bisa memperkuat silaturrahmi untuk peningkatan kapasitas dari sumber daya. manusia.” jelasnya
Hj. Atika Banowati juga menyampaikan terimakasih sudah di antarkan kembali ke DPRD Jawa Timur, dengan harapan membawa manfaat lebih kepada seluruh masyarakat.
Sementara dalam sambutannya. AKBP. H. Bahrun Nasikin, S.Ag, MA, MH.dari Polda Jatim menjelaskan konsep menumbuhkan rasa dan membangun rasa kesetiakawanan sosial. Sikap menghormati saling menghargai dan peduli.
“Sebagai makhluk sosial sesuai Sunatullah. Sangat tergantung dengan yang lain. Saling menghargai menghormati dan berbagi sebagai kunci persatuan dan kesatuan. ” Jabarnya
Sementara dr. Wildan Nafii dosen IAIN Ponorogo Menjabarkan adanya perna keluarga dalam membangun kesetiakawanan sosial. Hal lain adalah adanya semangat dalam berpuasa hendaklah mengedepankan prinsip yang selaras dengan tujuan untuk berbagi dan peduli terhadap keberadaan sosial yang ada.